SENORITA SYIDAA

A journey to the moon with love
Pilihlah untuk redha. Walau ada seribu alasan untuk kecewa. Hakikatnya kita hanya seorang hamba. Dia yg lebih berkuasa.
2 JAN 2016

rindu si kupu-kupu;


Kemarin, aku bertemu dengan rindu
ia tersenyum malu, sungguh, ia terkejut bertemu denganku
pipinya merah jambu bersemuka meskipun tubuhnya kini membiru
urat letih membayangi wajahnya
seperti ada cinta mendentami hatinya
kupikir ia sudah terbang, kembali pada Tuhannya
“Mengapa tak kau selimuti dirimu dengan pasrah
dan pulang pada Tuhanmu?” tanyaku pada rindu
“Aku tak tahu.” jawab rindu
“Rasanya ini tak semudah yang kau bilang dulu.”
Terakhir kami bertemu, ia sesat jauh ke langit ketujuh
mengetuk pintu arasyNya sepenuh cita sepenuh cinta
tak sedetikpun ia menoleh ke bumi yang dipenuhi
berbunga-bunga cinta yang merasuk, membusuk dan lapuk
Lalu kuhitung satu, dua, tiga umurku
namun tak kudapati waktu di mana aku pernah bertemu dengan
rindu, ia kini begitu membiru
dan aku tak tahu bagaimana harus berlaku
Duhai!
rinduku sayang, rinduku cinta,
aku kehilangan daya untuk mengeja
tak kira bagaimana cinta harus kusapa
Rindu menangkap sanubariku
bersama matahari dan bintang yang tiba-tiba jatuh
“Tak apa.” rindu tersenyum seolah-olah tahu
“Tunjukkan saja aku ke mana air mengalir, di mana fajar beredar.
Mungkin aku kehilangan sayap, tapi aku punya bumi untuk berpijak.”
Kulepas genggamku pada rindu
lalu berjuta kupu-kupu terbang ke langit biru
mereka tampak begitu rindu
apakah mereka menjemput rindu?
akankah mereka membawa rindu?
ataukah mereka jelmaan rindu?
Tidak!
lalu siapa yang akan menjala recik-recik air
dan menebar hangat mentari sang fajar?
meskipun hanya sebongkah rindu yang membiru,
ialah yang mengajarkanku artinya bertahan hidup!
: bukan membiarkan cinta merajam-rajam rapuhnya jiwa,
sekadar mengukir waktu dengan gemulai yang dijelang beku
berteman lidah yang kelu
maka cinta yang merasuk kelak membusuk dan lapuk
inilah bukti sejatinya apabila rindu menjelma dan pasrah yang kian
merekah
Langit telah penuh dengan kupu-kupu
terdengar lagi senandung yang dulu
itulah dia rindu!